Untuk kali ini kita akan membahas sedikit informasi mengenai DNS Server,berikut beberapa ulasan yang bisa kita pelajari.Jadi langsung saya mari kita sama-sama membaca ya.
Install paket bind9 untuk versi yang terbaru,
dengan perintah #apt-get install bind9Ø
Memastikan paket bind9 apakah sudah terinstall
dengan benar, dengan perintah # dpky –l bind9Ø
Mengedit script resolf.conf, dengan perintah :Ø
# pico /etc/resolv.conf
# pico /etc/resolv.conf
Mengedit script named.conf, dengan perintah:Ø
# pico /etc/bind9/named.conf
Edit seperti dibawah ini:
# pico /etc/bind9/named.conf
Edit seperti dibawah ini:
};
Zone “debian.com,”{ Nama Server
Type master;
File “/var/cache/bind/db.debian”; Tempat file disimpan
};
Zone “debian.com,”{ Nama Server
Type master;
File “/var/cache/bind/db.debian”; Tempat file disimpan
};
Zone “192.in-addr.arpa”{
Type master;
File “/var/cache/bind/db.192”; Tempat file di simpan
};
Type master;
File “/var/cache/bind/db.192”; Tempat file di simpan
};
Copy file db.127 dan db.local pada directoty
yang sama ,dengan perintah:Ø
# cp db.127 db.192
# cp db.local db.debian
Lalu pindah pada directory /var/cache/bind,dengan perintah:
# mv db.192 /var/cache/bind
# mv db.debian /var/cache/bind
# cp db.127 db.192
# cp db.local db.debian
Lalu pindah pada directory /var/cache/bind,dengan perintah:
# mv db.192 /var/cache/bind
# mv db.debian /var/cache/bind
Membuat file zone forward yang berfungsi untuk
menerjemahkan nama ke IP Address dari zona lokalnya.dengan perintah:Ø
# pico /var/cache/bind/db.debian
# pico /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.com. root.debian.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.com.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
@ IN SOA debian.com. root.debian.com. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.com.
@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
Membuat file zone forward yang berfungsi
menerjemahkan IP Address ke nama dari zona lokalnya, dengan perintahØ
# pico /var/cache/bind/db.192
# pico /var/cache/bind/db.192
$TTL 604800
@ IN SOA debian.com. root.debian.com. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.com.
1.1.168 IN PTR debian.com.
www IN PTR debian.com.
@ IN SOA debian.com. root.debian.com. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.com.
1.1.168 IN PTR debian.com.
www IN PTR debian.com.
Merestart daemon DNS Server, dengan perintah :Ø
# /etc/init.d/bind9 restart
Stopping domain name service . . . : bind .
Starting domain name service . . . : bind .
# /etc/init.d/bind9 restart
Stopping domain name service . . . : bind .
Starting domain name service . . . : bind .
Mencoba DNS Server apakah sudah berjalan
dengan baik dan benar dengan perintah pingØ
# ping http://www.debian.com
Jika muncul reply berarti konfigurasi anda berhasil
# ping http://www.debian.com
Jika muncul reply berarti konfigurasi anda berhasil
Langsung saja kita ke TKP????
1. Keitkan sintaknya ( apt-get install bind9 )
2. Setelah temen Kang Ahmed installkan paket DNSnya, sekarang kita kita mulai masuk ke bagian konfigurasinya, ketikan ( nano /etc/bind.conf )
3. Setting seperti berikut ini:
zone "kangahmed.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.kang";
};
zone "1.1.168.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.192";
};
keterangan: kangahmed.com adalah sebagi domainnya, sedangkan
* 1.1.168.in-addr.arpa << “1.1.168” adalah subnet yang di tulis dari belakang Ip Address. dan di balik
* zone “kangahmed.com” << “kangahmed.com” adalah nama DNS kita
lebih jelasnya lihat gambar berikut
ini:
4. Setelah itu copy file FORWARD dan REVERSE dengan mengetikan sintak berikut ini:
cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.kang
cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
fungsi sintak "cp" klik disisni !!!
5. Edit file FORWARD
(Menerjemahkan Nama Domain ke Ip Address). dengan mengetikan sintak berikut ini:
( nano /etc/bind/db.kang )
dan setting di halaman editor, lebih jelasnya seperti gambar berikut ini:
( nano /etc/bind/db.kang )
dan setting di halaman editor, lebih jelasnya seperti gambar berikut ini:
6. Untuk mempermudah pengeditan supaya cepat gan, ganti yang namanya ( localhost ) ganti dengan nama DNS temen Kang Ahmed contoh ( kangamed.com ) caranya yaitu tekan ( Ctrl + W ) terus
( Ctrl + R ), nah yang pertama ketikan ( localhost ) terus ( enter ) dan yang keduanya ketikan name DNS
7. Setting DNS
keterangan: * www << jika kita nanti mengInstall Web Server .
* ftp << jika nanmengInstall FTP Server .
* mail << jika ingin mengInstall Mail Server
8. Edit file REVERSE (Menerjemahkan Ip Address ke Nama Domain), dengan mengetikan sintak seperti berikut ini: ( nano /etc/bind/db.192 )
.
9. Setting seperti gambar berikut ini:
9. Setting seperti gambar berikut ini:
Keterangan: .*
192 << adalah 1 subnet paling depan Ip Address
10. Setelah itu restar, dengan mengetikan sintak ( /etc/init.d/bind9 restart )
11. Bila ada peringatan seperti ini ( waiting for pid 2898 to dic ), itu harus di restar lagi.
sampai adan tulisan:
Stopping domain name service...: bind.
Starting domain
name service...: bind.
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
12. Tahap Pengecekan, jika
konfigurasi DNS temen Kang Ahmed behasil, maka akan ada tulisan seperti berikut
ini di layar CMD ( lihat pada gambar di bwah )
dengan mengetikan ( ping 192.168.1.1 ) = "192.168.1.1" itu adalah IP Address Kang Ahmed sendiri.
dengan mengetikan ( ping 192.168.1.1 ) = "192.168.1.1" itu adalah IP Address Kang Ahmed sendiri.
Selasai,
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
Kita lanjut ke penginstallan
1) apt-get install apache2
Setelah terinstall coba cek di browser anda
dengan mengetikan http://ahmad.com atau http://localhost
jika benar maka akan anda melihat tulisan "It's Work" di browser anda
2) apt-get install php5
3) nano /var/www/tes.php
isi dengan :
<?php
phpinfo;
?>
* Filenya memang kosong jadi isi saja
save dengan CTRL+X lalu Y kemudian ENTER
4) /etc/init.d/apache2 restart
Setelah di restart coba anda cek dibrowser anda
dengan mengetikan http://ahmad.com/tes.php atau http://localhost/tes.php
jika berhasil maka anda akan melihat tampilan settingan PHP anda
tapi tampil untuk meng-unduh file tes.php tersebut,
coba anda restart pc anda kemudian di tes lagi
5) apt-get install php5-mysql
6) apt-get install mysql-server
setelah berhasil terinstall maka anda akan melihat form untuk memasukan
password ROOT anda. Isikan password yang mudah anda ingat lalu ENTER
7) apt-get install phpmyadmin
setelah berhasl terinstall maka anda akan melihat form untuk memilih
konfigurasi phpmyadmin. Disini saya memilih apache2 lalu ENTER
8) nano /etc/phpmyadmin/apache.conf
copykan seluruh isi file tersebut ke file
/etc/apache2/apache2.conf dibaris paling akhir
* Jangan ubah/hapus baris yang lain.
save dengan CTRL+X lalu Y kemudian ENTER
9) /etc/init.d/apache2 restart
setelah di apache2 te-restart kita tes di browser dengan mengetikan
http://localhosts/phpmyadmin lalu akan muncul form untukmemasukan username dan password root anda.
username : root
password : ( password mysql root anda )
lalu enter maka anda akan masuk ke tampilan phpmyadmin
kali ini saya akan memberikan Tutorial Konfigurasi DHCP di Debian 6, langsung
saja lihat langkah-langkahnyah :
Lanjut install DHCP di Router Debian 6.0.5
# apt-get install dhcp3-server
Setiap kali installasi dhcp server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default dhcp3-server. Biarkan saja, nanti akan normal sendiri.
Sekarang konfigurasi DHCP agar bisa digunakan oleh Client
# nano/etc/dhcp/dhcpd.conf
Beri tanda “#” pada semua baris. Kecuali baris script di bawah ini. Sesuaikan alokasi ip dengan topologi jaringan.
#. . .
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.12.0 netmask 255.255.255.192 {
range 192.168.12.10 192.168.12.20;
option domain-name-servers smkpelitasalatiga.com;
option domain-name "smkpelitasalatiga.com";
option routers 192.168.12.1;
option broadcast-address 192.168.12.31;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .
save dan exit dengan ctrl+x lalu y dan Enter
Jika terdapat 2 atau lebih interface nya ( LAN Card ) kita setting DHCP nya sesuai dengan Interface yang digunakan. Disini ane menggunakan eth1 sebagai DHCP nya .
# nano /etc/default/isc-dhcp-server
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests?
# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES="eth1"
Jika sudah kita exit dan save ctrl+x lalu y dan Enter
Setelah semua selesai kita restart DHCP nya dengan cara
# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Kemudian test di client untuk mengkosongkan konfigurasi IP Addressnya agar diberi oleh Router Debiannya.
kembali ke topik semula, kali ini Kang Ahmed akan memberikan tutorial Konfigurasi SSH di Debian 6,
Install dengan perintah
# apt-get install ssh
Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default 22. Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada.
Misalnya merubah port default, ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.
Merubah Port Default SSH
Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.
# nano /etc/ssh/sshd_config
# What ports, IPs and protocols we listen for
#Port 21 #port default ssh
Port 354 #port diganti ke 354
Modifikasi tampilan login SSH
Bosan dengan tampilan awal LogIn pada system Debian melalui SSH yang itu-itu aja?? Tenang, ane punya solusinya, Anda bisa melakukan sedikit konfigurasi untuk merubah tampilan banner SSH menjadi lebih menarik. Terlebih dahulu install aplikasi tambahan untuk membuat Banner default yang berupa Huruf menjadi bentuk Grafiti.
# apt-get install figlet
# figlet DebianServer ver.Squeeze > /etc/ssh/banner
Dan tambahkan script berikut pada file sshd_config.
# echo “banner /etc/ssh/banner” >> /etc/ssh/sshd_config
Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.
# /etc/init.d/ssh restart
Setelah sudah dikonfigurasi dan di restart SSH nya . Kita test melalui client dengan menggunakan software Putty .
Anda bisa mendownload Putty disini Download Putty
Setelah didownload anda buka Putty lalu masukan IP Address Server/Router yang ingin diremote dan masuk Port nya sesuai dengan settingan SSH nya kemudian klik Open dan Login Username dan Password Server/Routernya.
Di postingan berikut saya akan bahas tentang DHCP dan DNS Server !!!
Cara menghubungkan putty ke debian.
Apa itu Putty ? Putty adalah software remote console/ terminal yang digunakan untuk buat remote connection komputer melalui Port SSH atau sebagainya. tapi kali ini kita akan coba meremote os Debian, sesuai permintaan temen ane (Ali) yang kemarin2 ngrequest lewat komenan di salah satu artikel di blog ini.
udah cukup ya basa basinya :D, langsung aja kita ke TKP let's go !!!
1. Buka dulu os debian yang ada di virtual kalian. (yang pasti os virtual sama os aslinya
udah terhubung).
2. Setelah di buka, jangan lupa login sebagai SU (Super User) / root.
3. Sekarang buka Puttynya, dan masukan IP Adress dan Portnya, di sini ip ane adalah
192.168.10.10 dan portnya 69. biar lebih jelas lihat gambar di bawah ini.
Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default 22. Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada.
Misalnya merubah port default, ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.
Merubah Port Default SSH
Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.
# nano /etc/ssh/sshd_config
# What ports, IPs and protocols we listen for
#Port 21 #port default ssh
Port 354 #port diganti ke 354
Modifikasi tampilan login SSH
Bosan dengan tampilan awal LogIn pada system Debian melalui SSH yang itu-itu aja?? Tenang, ane punya solusinya, Anda bisa melakukan sedikit konfigurasi untuk merubah tampilan banner SSH menjadi lebih menarik. Terlebih dahulu install aplikasi tambahan untuk membuat Banner default yang berupa Huruf menjadi bentuk Grafiti.
# apt-get install figlet
# figlet DebianServer ver.Squeeze > /etc/ssh/banner
Dan tambahkan script berikut pada file sshd_config.
# echo “banner /etc/ssh/banner” >> /etc/ssh/sshd_config
Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.
# /etc/init.d/ssh restart
Setelah sudah dikonfigurasi dan di restart SSH nya . Kita test melalui client dengan menggunakan software Putty .
Anda bisa mendownload Putty disini Download Putty
Setelah didownload anda buka Putty lalu masukan IP Address Server/Router yang ingin diremote dan masuk Port nya sesuai dengan settingan SSH nya kemudian klik Open dan Login Username dan Password Server/Routernya.
Di postingan berikut saya akan bahas tentang DHCP dan DNS Server !!!
Cara menghubungkan putty ke debian.
Apa itu Putty ? Putty adalah software remote console/ terminal yang digunakan untuk buat remote connection komputer melalui Port SSH atau sebagainya. tapi kali ini kita akan coba meremote os Debian, sesuai permintaan temen ane (Ali) yang kemarin2 ngrequest lewat komenan di salah satu artikel di blog ini.
udah cukup ya basa basinya :D, langsung aja kita ke TKP let's go !!!
1. Buka dulu os debian yang ada di virtual kalian. (yang pasti os virtual sama os aslinya
udah terhubung).
2. Setelah di buka, jangan lupa login sebagai SU (Super User) / root.
3. Sekarang buka Puttynya, dan masukan IP Adress dan Portnya, di sini ip ane adalah
192.168.10.10 dan portnya 69. biar lebih jelas lihat gambar di bawah ini.
4. Bila berhasil maka akan muncul tampilan seperti di bawah, dan masukan
username/password debian kalian.
5. Taraaaaa sekarang kalian udah berhasil, meremote debian dengan putty.
Belum selesai agan-agan masih ada sedikit informasi mengenai "Port"nya, tadi kan ane pake port 69, sedangakan port defaultnya adalah 22.
Nah bagaimana cara kita mengubah portnya ???
yang pertama kita buka debiannya, dan jangan lupa kita di posisi root.
lalu edit ssh dengan mengetikan : nano /etc/ssh/sshd_config
setelah masuk menu editor lalu cari kata "Port" dan ganti angkanya sesuai kemauan kalian. lihat gambar berikut bila masih bingung :
Sudah jelaskan.
Sekarang kita restart sshnya dengan
mengetikan : /etc/init.d/ssh restart
dan selamat kalian telah bisa
mengubah portnya :D.
0 Response to "Konfigurasi DNS Server (Linux Debian)"
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentarnya,karena dengan komentar anda semua akan sangat membangun buat tim kami untuk lebih banyak lagi berbagi maanfaat.